Langsung ke konten utama
*PADA SATU TITIK* Oleh: LACING-POGAG_ Pada satu waktu, kami berkumpul bersama ustaz Nafis, guru ngaji kami. Di awal pembicaraan ada kebiasaan yang saya ingat. Beliau selalu menyampaikan doa agar kita dan keluarga dijaga kesehatannya, dilapangkan rezekinya, serta dikuatkan dalam setiap melewati ujian kehidupan . Ustaz saya mengawali cerita dengan membawakan ilustrasi sederhana, namun sangat mengena di hati kami. Apa itu? Beliau mengatakan waktu di majelis itu sebuah kalimat yang membuat saya cukup sangat merenung. Suatu saat pada satu titik, apa yang harta yang sudah susah payah kita kumpulkan hingga hari ini tidak akan kita bawa setelah kita tiada bahkan tak bisa dititipkan. Anak istri yang kita cintai akan kita tinggalkan. Sahabat yang kini sering berkumpul dengan kita, secara bertahap akan segera melupakan. Tinggal satu yang kita bawa. Itulah amal kebaikan. Bisa berupa amal jariah, doa anak sholeh atau ilmu yang bermanfaat yang telah kita sebarkan. Pertanyaannya, sejauh mana dan sebanyak apa amal kebaikan itu sudah kita persiapkan? Sungguh kesempatan beramal itu hanya saat ini. Saat kita masih di dunia. Saat malaikat maut belum mendatangi kita. Maka beruntunglah seseorang yang meninggal dikala sedang beribadah. Di kala dia sedang mengerjakan amal-amal saleh secara berlimpah. Jika maut tidak pernah kita temukan jadwal kedatangannya. Sudah selayaknya kita mempersiapkan setiap saat . Melakukan perintah, meninggalkan maksiat. Total ibadah tanpa syarat. Tanpa mengeluarkan alasan tapi ataupun nanti. Maka, tak layak bagi kita. Masih bersantai ria dalam hura-hura dan panjang angan-angan. Seolah umur masih panjang, hingga masih enjoy sibuk dengan segala aneka kesenangan yang memperdayakan. Semoga Allah jadikan sisa umur kita mampu meninggalkan banyak amal kebaikan. Hingga Allah ridho dan izinkan kita memasuki surgaNya sebagai balasan. Dari setiap amal kebaikan yang sudah kita tunaikan. Sembari membaca tulisan di atas, mari meresapi untaian lirik lagu saudara Opick dengan judul *“Bila Waktu Tlah Berakhir”* Bagaimana kau merasa bangga Akan dunia yang sementara? Bagaimanakah bila semua Hilang dan pergi meninggalkan dirimu? Bagaimanakah bila saatnya Waktu terhenti tak kau sadari? Masihkah ada jalan bagimu Untuk kembali mengulang ke masa lalu? Dunia dipenuhi dengan hiasan Semua dan segala yang ada Akan kembali pada-Nya Bila waktu telah memanggil Teman sejati hanyalah amal Bila waktu telah terhenti Teman sejati tinggallah sepi...
Komentar