Langsung ke konten utama
*_HUKUM ORANG BUTA & BISU MENJADI SAKSI DALAM PERNIKAHAN_* _Pertanyaan :_ _Afwan mau nanya ustadz dan ustadzah, sah kah jika dalam sebuah pernikahan saksinya itu adalah orang yang buta atau orang yang bisu?_ _Jawaban :_ _Orang bisu tidak bisa menjadi saksi dalam pernikahan, oleh karena itu jika saksi dalam pernikahan tersebut adalah orang yang bisu maka pernikahannya tidak sah. Sama halnya dengan orang buta, yaitu tidak sah pernikahannya karena orang buta tidak bisa diterima kesaksiannya walaupun dia mengenal kedua calon mempelai yang akan menikah tersebut._ _Keterangan :_ *و شرط في الشاهدين أهلية شهادة تأتي شروطها في باب الشهادة وهي حرية كاملة وذكورة محققة وعدالة ومن لازمها الاسلام والتكليف وسمع ونطق وبصر لما يأتي أن الاقوال لا تثبت إلا بالمعاينة والسماع وفي الاعمى وجه لانه أهل للشهادة في الجملة، الاصح لا وإن عرف الزوجين* _“Dan disyaratkan bagi dua orang saksi adalah orang yang ahli dalam memberi saksi (memenuhi syarat untuk jadi saksi). Yang akan dibahas di dalam bab syahadah (saksi dalam pernikahan) diantaranya merdeka, laki laki, dan adil. Adapun yang menjadi suatu keharusan bagi seorang saksi adalah islam, mukallaf, bisa mendengar, bisa berbicara, dan bisa melihat. Sedangkan bagi orang buta ada beberapa pendapat karena orang buta termasuk ahli dalam bersaksi, dan menurut pendapat yang shohih adalah tidak bisa diterima kesaksiannya walaupun orang buta tersebut mengenal kedua mempelai”_ _📕 [I'anatut Thalibin juz 3, hlm. 343]_ *والله أعلم بالـصـواب*
Komentar