Langsung ke konten utama
┈┈••••❁✵๐✵❁••••┈┈ ๐*๐ซ๐๐๐๐๐ ๐ต๐ผ : ๐๐๐๐๐ - ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ☪️Pada suatu kesempatan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada para sahabat apakah mereka tahu yang disebut orang bangkrut. ๐Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan ๐Dari ๐ณAbu Hurairah radliyallahu ‘anh sebagai berikut: ุฃََّู ุฑَุณَُْูู ุงِِّٰููู ุตูู ุงّٰููู ุนููู ูุณูู
َูุงَู: ุฃَุชَุฏْุฑَُْูู ู
َุง ุงْูู
ُِْููุณُ؟ ☪️Sesungguhnya Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bertanya: ✒️“Tahukah kalian siapakah yang dinamakan orang bangkrut?” َูุงُْููุง: ุงَْูู
ُِْููุณُ َِْูููุง ู
َْู ูุงَ ุฏِุฑَْูู
َ َُูู َููุงَ ู
َุชَุงุนَ ๐ณMereka (para sahabat) menjawab: ✒️“Orang bangkrut menurut pendapat kami ialah mereka yang tidak mempunyai uang dan tidak pula mempunyai harta benda.” ๐Jawaban seperti itu ternyata bukan sebagaimana yang dimaksudkan Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam. ☪️Beliau tidak bertanya tentang ekonomi. ☪️Beliau ingin mengajak para sahabat mengetahui bahwa kebangkrutan bisa terjadi tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam bidang agama. ๐งฎJadi di dalam agama juga ada perhitungan matematis terkait pahala dan dosa, seperti penambahan dan pengurangan di antara sesama manusia. ⚖️Hal ini terjadi pada saat semua manusia berada di Padang Makhsyar untuk menjalani hisab yang akan menentukan apakah seseorang akan masuk surga atau neraka. ๐งฎDengan perhitungan seperti itu, dapat diketahui apakah seseorang akan termasuk orang beruntung atau justru orang bangkrut di akherat kelak. ☪️Adapun yang dimaksud bangkrut dalam agama adalah sebagaimana penjelasan Rasulullah dalam lanjutan hadits berikut: ََููุงَู “ุฅَِّู ุงْูู
ُِْููุณَ ู
ِْู ุฃُู
َّุชِู، َูุฃْุชِู َْููู
َ ุงَِْูููุงู
َุฉِ ุจِุตَูุงَุฉٍ َูุตَِูุงู
ٍ َูุฒََูุงุฉٍ، ََููุฃْุชِู َูุฏْ ุดَุชَู
َ ٰูุฐَุง، ََููุฐََู ٰูุฐَุง، َูุฃَََูู ู
َุงَู ٰูุฐَุง، َูุณَََูู ุฏَู
َ ٰูุฐَุง، َูุถَุฑَุจَ ٰูุฐَุง. َُููุนْุทِู ٰูุฐَุง ู
ِْู ุญَุณََูุงุชِِู َٰููุฐَุง ู
ِٰู ุญَุณََูุงุชِِู. َูุฅِْู ََِูููุชْ ุญَุณََูุงุชُُู، َูุจَْู ุฃَْู َْููุถَู ู
َุง ุนََِْููู، ุฃُุฎِุฐَ ู
ِْู ุฎَุทَุงَูุงُูู
ْ َูุทُุฑِุญَุชْ ุนََِْููู. ุซُู
َّ ุทُุฑِุญَ ِูู ุงَّููุงุฑِ” ☪️Nabi menjelaskan: ✒️“Sesungguhnya orang bangkrut dari umatku ialah mereka yang datang pada hari kiamat dengan membawa amal kebaikan dari shalat, puasa, dan zakat. ✒️Tetapi mereka dahulu pernah mencaci maki orang lain, menuduh orang lain, memakan harta orang lain, menumpahkan darah orang lain dan memukul orang lain. ✒️Maka kepada orang yang mereka salahi itu diberikan pahala amal baik mereka; dan kepada orang yang lain lagi diberikan pula amal baik mereka. ✒️Apabila amal baik mereka telah habis sebelum hutangnya lunas, maka diambillah kesalahan orang yang disalahi itu dan diberikan kepada mereka; ✒️Sesudah itu, mereka akan dilemparkan ke dalam neraka.” ๐Jadi setiap orang dari umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendapatkan pahala dari ibadah-ibadah yang mereka lakukan semasa hidupnya seperti shalat, puasa, dan zakat. ✍️Namun pahala-pahala yang didapat dari ibadah-ibadah wajib itu akan dikonfrontir dengan dosa-dosa sosialnya akibat berbuat zalim kepada sesama manusia seperti mencaci maki, menuduh, memfitnah, memakan harta orang lain seperti mencuri atau korupsi, membunuh secara tidak sah, melukai atau menyakiti orang lain baik secara fisik maupun non-fisik, dan sebagainya. ✅Apabila besarnya dosa-dosa sosial akibat kezaliman tidak sebanding dengan kesalehan-kekesalehan yang dilakukannya karena banyaknya orang yang dizalimi atau tingginya tingkat kezaliman kepada orang tertentu, maka dosa-dosa dari orang-orang yang dizalimi akan diberikan kepada orang yang menzalimi hingga mencapai titik impas. ✅Apabila titik impas tidak tercapai, maka Allah subhanahu wata'ala akan melemparkan orang yang menzalimi itu ke neraka. ✅Orang seperti inilah yang disebut orang bangkrut dalam agama sebagaimana penjelasan Rasulullah dalam hadits di atas. ๐บKezaliman manusia terhadap manusia lainnya pada dasarnya merupakan urusan manusia karena termasuk wilayah muamalah. ✍️Namun demikian, ☪️Allah tidak membiarkannya hingga pihak yang melakukan kezaliman menyelesaikan masalahnya, ๐Misalnya ๐คDengan konpensasi tertentu dan/atau meminta maaf kepada pihak yang dizalimi semasa hidupnya. ✍️Apabila hal ini tidak dilakukan hingga masing-masing meninggal dunia, ☪️Maka Allah akan memperhitungkannya di akherat kelak. ๐บJadi melakukan kezaliman terhadap sesama manusia bukanlah persoalan sepele karena urusannya bisa sampai ke akhirat. ☪️Allah memang memperhatikan dan memperhitungkan setiap kezaliman seperti itu ๐Sebagaimana juga disebutkan dalam sebuah hadits marfu’ yang diriwayatkan ๐Dari ๐ณAnas bin Malik radliyallahu ‘anh sebagai berikut: َูุฃَู
َّุง ุงูุธُّْูู
ُ ุงَّูุฐِู ูุง َูุชْุฑُُُูู ุงّٰููู َูุธُْูู
ُ ุงْูุนِุจَุงุฏِ ุจَุนْุถِِูู
ْ ุจَุนْุถًุง ุญَุชَّู ُูุฏَุจِّุฑُ ِูุจَุนْุถِِูู
ْ ู
ِْู ุจَุนْุถٍ ✒️“Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.” ⚠️Oleh karena itu siapa pun hendaknya bersikap hati-hati kepada orang lain dengan menjaga lisan, tangan dan anggota badan lainnya agar terhindar dari dosa-dosa sosial akibat berbuat kezaliman kepada mereka. ๐ณAllamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad ๐Dalam kitabnya berjudul Sabรฎlul Iddikรขr wal I’tibรขr bimรข Yamurru bil Insรขn wa Yanqadli Lahu minal A’mรขr (Dar Al-Hawi, Cet. II, 1998, hal.100), ๐Juga menjelaskan ✅Bahwa di antara hal-hal yang amat diperhitungkan oleh Allah pada hari kiamat adalah perbuatan zalim manusia terhadap manusia lainnya sebagaimana kutipan berikut ini: َูุงุนَْูู
ْ ุฃََّู ู
ِْู ุฃَุดَุฏِّ ุงْูุฃَุดَْูุงุกِ َูุฃَุดََِّููุง ِْูู ู
َِِْููู ุงَِْูููุงู
َุฉِ: ุธُْูู
ُ ุงْูุนِุจَุงุฏِ، َูุฅَُِّูู ุงَูุธُّْูู
ُ ุงَّูุฐِْู َูุง َูุชْุฑُُُูู ุงُّٰููู ✒️“Ketahuilah bahwa di antara hal-hal berat dan sangat diperhitungkan pada hari kiamat adalah perbuatan zalim terhadap sesama manusia sebab hal ini merupakan kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah.” ๐คOleh karena itu apabila kita benar-benar sayang pada diri sendiri, maka hal-hal yang harus kita lakukan dalam rangka mencegah kebangkrutan amal adalah menjaga agar pahala dari ibadah-ibadah yang kita lakukan tidak ludes oleh dosa-dosa sosial akibat kezaliman-kezaliman kita kepada orang lain. ๐คJadi memang pahala-pahala dari berbagai ibadah saja seperti shalat, puasa, haji dan bahkan zakat sekalipun belum cukup menjadi bekal kita di akherat hingga ada kepastian bahwa orang-orang lain selamat dari lisan dan tangan kita melakukan kezaliman-kezaliman kepada mereka. ๐คฒMudah-mudahan kita semua senantiasa diberi kekuatan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk mampu menjaga lisan, tangan dan anggota tubuh lainnya dari melakukan perbuatan-perbuatan yang menzalimi sesama manusia seperti: ๐Menyakiti hati orang lain, ๐Mencaci maki, ๐Memfitnah dan menuduh tanpa bukti, ๐Mengambil hak orang lain seperti mencuri dan korupsi, ๐Membunuh secara tidak sah, menyakiti secara fisik, dan sebagainya. ✍️Dengan cara ini semoga kita semua selamat dari predikat orang-orang bangkrut di akherat. Aamiin… Aamiin ya rabbal ‘alamiin. ┈┈••••❁✵๐✵❁••••┈┈ ✍️Semoga bermanfaat…. Silahkan di share tanpa merubah konten. ๐Salam santun.
Komentar